BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut
Bafadal (1991: 174) “dalam rangka penyelenggaraan perpustakaan sekolah
sehari-harinya perlu ada satu orang atau lebih yang ditunjuk untuk menjalankan
peranannya dalam mengelola perpustakaan sekolah”. Apabila sebuah perpustakaan sudah
mempunyai ruang, buku-buku, dan perlengkapan lainnya, tetapi jika tidak
dikelola dengan sebaik-baiknya maka itu semua kurang berguna. Kenyataannya
masih ada perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang maksimal.
Padahal sarana dan prasarananya yang dimiliki sudah memadai. Guru dan petugas
perpustakaan kurang dalam menjalankan peranannya. Guru dalam memberikan
motivasi pada peserta didiknya untuk memanfaatkan keberadaan perpustakaan
sekolah masih kurang optimal. Guru lebih sering member perintah pada peserta
didiknya untuk membeli buku di luar daripada meminjam buku di perpustakaan
sekolah.
Peran
petugas perpustakaan juga masih kurang optimal dilakukan. Ketika melayani
peserta didik yang meminjam buku, tidak sedikit petugas perpustakaan yang
melayani peserta didik dengan pelayanan yang kurang baik. Misalnya, tidak
tersenyum dalam memberikan pelayanan peminjaman buku. Apabila hal tersebut
dibiarkan maka akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar pesrta didik. Karena
peserta didik akan menjadi malas datang ke perpustakaan untuk mencari sumber
informasi belajar yang lebih banyak lagi dan meminjamnya. Dengan demikian
prestasi belajar peserta didik akan menjadi kurang karena kurangnya
pengetahuan. Padahal keberadaan perpustakaan sekolah itu untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar peserta didik. Oleh karena itu, penulis membuat
makalah ini dengan judul “Peranan Guru dan Petugas Perpustakaan Sekolah dalam
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Untuk Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar”.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa
saja petugas perpustakaan sekolah?
2. Apakah
peran guru dan petugas perpustakaan sekolah dalam pengelolaan perpustakaan
sekolah?
3. Bagaimana
cara agar pengelolaan perpustakaan sekolah dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar?
C. Tujuan Pembahasan
1 1. Untuk
mengetahui siapa saja petugas perpustakaan sekolah.
2. Untuk
mengetahui peran guru dan petugas perpustakaan sekolah dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah.
3. Untuk
mengetahui cara agar pengelolaan perpustakaan sekolah dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru dan Petugas
Perpustakaan Sekolah
“Guru adalah semua orang yang pernah memberikan
suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang”
(Purwanto, 1995: 138). Sedangkan pengertian petugas perpustakaan sekolah
menurut Bafadal (1991: 175) “petugas perpustakaan sekolah adalah seseorang yang
telah diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk menjabat atau melaksanakan
tugas-tugas sehubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah karena
dianggap memenuhi syarat-syarat tertentu”.
B. Petugas Perpustakaan Sekolah
Menurut
Bafadal (1991: 176) “petugas perpustakaan sekolah terdiri dari dua bagian,
yaitu seorang yang bertindak sebagai kepala perpustakaan sekolah yang sering
disebut juga dengan kata pustakawan atau guru pustakawan, dan beberapa orang
anggota staf perpustakaan sekolah”. Jumlah petugas perpustakaan sekolah tergantung
kepada jumlah peserta didik yang dilayani. Semakin banyak peserta didik suatu
sekolah tertentu makin banyak pula petugas perpustakaan sekolahnya.
Perbandingan antara jumlah petugas perpustakaan dengan jumlah peserta didik
yang dilayani berbanding 1:250 peserta didik, sehingga apabila jumlah peserta
didiknya berkisar 250 orang diperlukan satu orang petugas, dan apabila peserta
didiknya berkisar 500 orang diperlukan petugas minimal dua orang petugas.
Petugas
perpustakaan sekolah, yaitu:
1.
Kepala perpustakaan sekolah atau
guru/pustakawan
Kepala perpustakaan sekolah adalah
seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola perpustakaan sekolah.
Jabatan ini sebaiknya dipegang oleh salah seorang guru sehingga penyelenggaraan
perpustakaan sekolah benar-benar diintegasikan dengan proses belajar mengajar
yang berlangsung di sekolah.
Secara
kualifikatif guru yang ditunjuk menjadai kepala perpustakaan sekolah atau guru
pustakawan seharusnya memenuhi syarat-syarat tertentu baik pengetahuan, skill, maupun attitude-nya.
2. Staf perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri
bisa saja hanya dikelola oleh seorang guru, dimana dalam kegiatan sehari-hari
guru tersebut bisa bertindak sebagai kepala perpustakaan atau guru pustakawan
sambil merangkap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis dan pelayanan
pembaca. Hal ini sering ditemui pada sebagian besar perpustakaan Sekolah Dasar
(SD). Sedangkan pada perpustakaan-perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) lebih-lebih yang sudah maju di mana buku-buku
yang dikelola banyak dan peserta didik yang dilayani juga banyak, kepala
perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa petugas atau staf yang bisa
diambilkan dari guru-guru atau bukan guru. Jumlah anggota staf ini sesuai
dengan kebutuhannya, minimal ada tiga orang, yaitu petugas pelayanan teknis,
petugas pelayanan pembaca, dan petugas tata usaha.
a. Petugas
pelayanan teknis atau “processing”
Petugas
pelayanan teknis atau “processing”
adalah seseorang yang ditunjuk atau yang diberi tugas memproses bahan-bahan
pustaka mulai pengadaan bahan-bahan pustaka tersebut siap untuk digunakan oleh
pengunjung perpustakaan sekolah. Pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis atau “processing” ada yang bersifat profesi
dan teknik. Oleh sebab itu seseorang yang ditunjuk tidak hanya karena memiliki
keahlian tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah orang tersebut terampil dan
tekun bekerja sehingga dapat memproses bahan-bahan pustaka dengan tekun,
teliti, dan penuh kreatif.
b. Petugas
pelayanan pembaca
Petugas
pelayanan pembaca adalah seseorang yang ditunjuk memberikan pelayanan terhadap
peserta didik, guru-guru, dan pegawai lainnya yang mengunjungi perpustakaan
sekolah. Seperti halnya pelayanan teknis, pelayanan pembaca juga ada yang
bersifat profesi dan ada pula yang bersifat teknis. Oleh sebab itu seseorang
yang ditunjuk sebagai petugas pelayanan pembaca tidak hanya terampil, tekun,
tetapi juga mampu mengadakan hubungan kemanusiaan atau “human relation”, penyabar, penyayang, ramah tamah, sehingga dapat
memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.
c. Petugas
tata usaha
Petugas tata
usaha adalah seseorang yang diberi tugas menyelesaikan ketatausahaan
perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya sehari-hari lebih bersifat pelayanan
bagi kepala perpustakaan sekolah, petugas pelayanan teknis, dan petugas
pelayanan pembaca.
C.
Peran Guru dan Petugas Perpustakaan Sekolah dalam Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah
1.
Pearn
guru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah
Menurut Zulaiman (2009) peran guru dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah, yaitu:
a.
Menyediakan
informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh
sumber-sumber belajar tersebut. Jika guru tidak melakukan perannya dengan baik,
maka hal itu akan menjadi salah satu penghambat pemanfaatan perpustakaan
sekolah,
b.
guru
sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya apabila guru tidak berupaya
memotivasi peserta didik untuk memanfaatkan
bahan pustaka maka pesrta didik tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan
sekolah, dan
c.
sebagai fasilitator karena guru mengetahui
secara pasti sumber sumber buku apa saja yang dibutuhkan oleh siswa. Peran guru
sebagai fasilitator diantaranya adalah kewajiban untuk dapat menyediakan
informasi bahan ajar dan mengupayakan darimana dan bagiamana cara memperoleh
sumber-sumber belajar tersebut kepada penyelenggara perpustakaan atapun ke
level kepala sekolah.
2. Peran
petugas perpustakaan sekolah dalam pengelolaan perpustakaan sekolah
Menurut Bafadal (1991: 177) peran kepala perpustakaan
sekolah, yaitu:
a.
Membuat
perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah yang biasanya
dibuat pada setiap awal tahun ajaran baru,
b.
mendayagunakan
semua sumber yang ada baik sumber manusia maupun sumber material,
c.
mengadakan
koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan sekolah sehingga
semuanya mengarah kepada tujuan,
d.
apabila
dalam melaksanakan tugasnya kepala perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa
orang staf maka ia bertanggung jawab atas pembinaan semua anggota stafnya,
e.
membuat
kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan pembinaan dan
pengembangan perpustakaan sekolah,
f.
mengadakan
hubungan kerja sama dengan pihak-pihak luar khususnya dengan perpustakaan
sekolah lainnya dalam beberapa hal seperti kerja sama dalam pengadaan
bahan-bahan pustaka, memecahkan masalah-masalah pengelolaan, dan kerja sama
menyelenggarakan pameran buku,
g.
mengadakan
penilaian terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Menurut Bafadal (1991: 178—180) peran staf perpustakaan sekolah, yaitu:
Menurut Bafadal (1991: 178—180) peran staf perpustakaan sekolah, yaitu:
1)
Peran petugas pelayanan teknis atau “processing”, yaitu:
·
Merncanakan dan melakukan pengadaan
bahan-bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan,
·
menginventarisasikan bahan-bahan pustaka
ke dalam buku induk atau buku inventaris,
·
mengklasifikasi bahan-bahan pustaka
menurut sistem klasifikasi tertentu,
·
mengkatalog buku-buku perpustakaan
sekolah,
·
membuat tabel buku atau “call number”,
·
membuat perlengkapan buku seperti kartu
buku, catalog buku, dan slip tanggal,
·
menyusun bahan-bahan pustaka menurut
aturan yang berlaku.
2)
Peran petugas pelayanan pembaca, yaitu:
·
Melayani peminjaman buku-buku,
·
melayani pengembalian buku-buku yang
telah dipinjam,
·
memberikan pelayanan bimbingan belajar
khususnya kepada peserta didik kelas rendah,
·
mengadakan pembinaan minat baca peserta
didik,
·
pemberian bantuan informasi kepada semua
pihak.
3)
Peran petugas tata usaha, yaitu:
·
Menyelesaikan urusan surat menyurat
mulai pembuatannya, pengetikannya, sampai dengan pengirimannya,
·
menyelesaikan urusan keuangan, yang
mencakup pencatatan pemasukan, pengeluaran dan pertanggungan jawab,
·
menyelesaikan urusan personalia
perpustakaan sekolah,
·
mengelola perlengkapan perpustakaan
sekolah, yang meliputi pengadaan, pemeliharaan, penyaluran, inventarisasi, dan
penghapusan,
·
memelihara bahan-bahan pustaka.
D. Cara Agar Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah Dapat Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar dalam
lingkungan sekolah perlu didukung oleh sarana perpustakaan yang representative sebagai sumber belajar
mengajar. Keberadaan perpustakaan sekolah perlu ditangani secara baik dan
memadai. Untuk itu diperlukan pengembangan koleksi yang sesuai dengan
kurikulum, organisasi dan penguatan kelembagaan perpustakaan, pengelolaan
perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi, pelayanan, penyediaan
sarana dan prasarana, serta program promosi dan pengembangan perpustakaan.
Perpustakaan sebagai lembaga
penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan
terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam
lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat
sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat
dasar sampai dengan tingkat menengah.
Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik. Dengan memaksimalkan perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa mencetak siswa untuk senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih.
Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik. Dengan memaksimalkan perannnya, diharapkan perpustakaan sekolah bisa mencetak siswa untuk senantiasa terbiasa dengan aktifitas membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih.
Perpustakaan sekolah merupakan pusat
masyarakat sekolah dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Selain
kinerja pustakawan sekolah serta koleksi yang baik, aktifitas layanan perlu
diberdayakan guna mendukung peran perpustakaan sekolah. Aktifitas layanan
perpustakaan sekolah akan banyak dipengaruhi oleh aktifitas siswa dalam
memanfaatkannya. Sebagai mitra siswa dalam belajar, perpustakaan sekolah dapat
merencanakan user education agar siswa memahami maksud dan tujuan layanan yang
diberikan. Pustakawan sekolah harus kreatif dalam mengemas layanan panduan
siswa ini. Jadwal untuk user education
ini perlu disusun sedemikian rupa agar berjalan secara efektif. Di sini siswa
perlu dikenalkan bagian-bagian yang ada di perpustakaan sekolah. Seperti bagian
peminjaman, penjajaran di rak koleksi, dsb. Di samping itu, perlu juga
diajarkan fungsi dari masing-masing koleksi yang ada di perpustakaan.
Dengan memahami maksud beberapa informasi yang
ada di perpustakaan, siswa tidak akan salah jalan ketika akan mencari informasi
dan ilmu pengetahuan sebagai pelengkap/tambahan dari mata pelajaran yang
diterima di kelas. Di kelas, pelajaran yang mereka terima tentu dapat
dikembangkan dengan menggunakan acuan/sumber informasi di perpustakaan. Siswa
bisa memperdalam ilmunya secara lebih detail. Proses penyerapan dan penalaran
pelajaran merupakan awal dari proses yang harus dilalui siswa untuk
menghasilkan karya yang bermutu. Siswa yang sering memanfaatkan perpustakaan
sekolah, akan terbiasa dengan koleksi yang ada. Karena kelengkapan sumber
informasi sangat menentukan dalam membuat karya yang bermutu, maka semakin
banyak sumber informasi yang dipakai, makin baik pula suatu karya dapat
dihasilkan (Imam, 2009).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Guru adalah semua orang yang pernah
memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok
orang. Sedangkan petugas perpustakaan sekolah adalah seseorang yang telah
diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas-tugas sehubungan
dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah karena dianggap memenuhi
syarat-syarat tertentu.
2.
Petugas perpustakaan sekolah terdiri
dari dua bagian, yaitu kepala perpustakaan sekolah, dan beberapa orang staf
perpustakaan sekolah, yaitu petugas pelayanan teknis, petugas pelayanan
pembaca, dan petugas tata usaha.
3.
Peran
guru dalam pengelolaan perpustakaan sekolah, yaitu:
· Menyediakan informasi bahan ajar,
· guru sebagai kunci pembuka
perpustakaan, dan
· sebagai fasilitator.
4. Peran petugas perpustakaan sekolah
dalam pengelolaan perpustakaan sekolah:
·
Membuat
perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah,
·
merncanakan dan melakukan pengadaan
bahan-bahan pustaka,
·
melayani peminjaman buku-buku, dan
·
menyelesaikan urusan surat menyurat.
5.
Cara agar pengelolaan perpustakaan
sekolah dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan pengembangan koleksi yang sesuai
dengan kurikulum, pengelolaan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi,
pelayanan, penyediaan sarana dan prasarana, serta pengembangan perpustakaan.
B. Saran
Hendaknya dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah disertai dengan peran guru dan petugas perpustakaan. Agar
dalam pengelolaannya dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Supaya prestasi
peserta didik dapat lebih ditingkatkan.
DAFTAR
RUJUKAN
Bafadal, Ibrahim. 1991. Pengelolaan perpustakaan Sekolah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Imam. 2009. Optimalisasi Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar, (Online),
(http: //www.pemustaka.com), diakses 2 November 2012.
Purwanto, Ngalim. 1995. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zulaiman. 2009. Peran Perpustakaan Sekolah, (Online), (http://www.zulaiman08blogs.blogspot.com),
diakses 2 November 2012.
bagus bisa gak ya dimasukkan program kunjungan perpustakaan agar lebih seru lagi
BalasHapus